Senin, 19 September 2011

MANFAAT POHON

Ada penciptaan yang nyata pada pohon. Sel-sel yang menyusun pohon tertata sedemikian agar membentuk akar, batang, kulit kayu, buluh air, cabang, dan daun. Sel-sel itu membentuk bagian-bagian yang membuat pohon bertahan hidup dengan melakukan fungsi-fungsi penting. Ada suatu pembagian kerja yang tertata dan terencana di antara bagian-bagian itu.
Sebatang pohon menyerupai sebuah pabrik kimia raksasa. Proses-proses kimia yang sangat rumit dijalankan dengan menimbang urut-urutan yang tanpa cela. Ada bukti bahwa organ-organ yang menjalankan proses-proses ini melakukan perhitungan bagaikan seperangkat komputer.
Dari sebuah kajian penelitian, secara sederhana dapat disimpulkan semakin tinggi pohon yang tumbuh subur diatas tanah akan semakin memberi manfaat yang lebih di antaranya adalah: (a) Menghasilkan oksigen 1,2 kg/pohon/hari, (b) Membuat teduh/sejuk, menyerap panas 8x lebih banyak, (c) Menjaga kelembaban, menguapkan 3/4 air hujan ke atmosfir, (d) Menyerap debu, (e) Mengundang burung (f) Membuat keindahan.
Sementara itu fungsi pohon di bawah tanah di antaranya adalah: (a) Menyerapkan air ke tanah, (b) Mengikat butir-butir tanah, (c) Mengikat air di pori tanah dengan kapilaritas dan tegakan permukaan.
Mengapa menebang pohon dilarang ?
1. 1 (satu) pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari. 1 (satu) orang bernafas perlu 0,5 kg oksigen per hari. Jadi 1 (satu) pohon menunjang kehidupan 2 (dua) warga dan menebang 1 (satu) pohon di kota berarti mencekik 2 (dua) warga.
2. Akar pohon menyerap air hujan ke tanah sehingga tidak mengalir sia-sia. Kemudian mengikat air di pori tanah dan menjadikan sebagai cadangan air di musim kemarau, sehingga ketersediaan air tanah secara berkesinambungan tetap terjaga dan menjdaikan debit mata air, sungai dan danau tetap besar, serta tidak terjadi kekeringan pada musim kemarau dan pada musim penghujan bencana banjir tidak terjadi. Jadi menebang pohon di hutan atau di lereng gunung terutama di daerah tangkapan air / konservasi secara tidak terkendali dan tanpa usaha penanaman kembali, berarti mengundang bencana banjir bandang, serta mengakibatkan mata air, danau dan sungai menjadi kering. Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi pertanian di pedesaan.
3. Akar pohon juga mengikat butir-butir tanah sehingga dapat mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor. Jadi menebang pohon terutama di daerah tangkapan air / konservasi seperti daerah pegunungan atau hutan tanpa upaya menanam kembali berarti mengundang bencana erosi dan tanah longsor terutama pada musim penghujan
4. Pohon-pohon di hutan mendaur ulang hujan dan membangun iklim mikro sehingga iklim mikro terjaga, kelembaban terkendali dan curah hujan turun. Jadi menebang pohon di hutan dan membiarkan hutan menjadi gundul, berarti kita menciptakan lingkungan gersang dan terjadi kekeringan terutama pada musim kemarau. Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi pertanian di pedesaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar